Blogger Templates by Blogcrowds

Mr. Pay

Bercerita tentang seorang yang menyembuhkanku dari luka, sebut saja dia "Pay". si Pay hadir dari negeri jejaring sosial yang akhirnya saling tukaran nomor telepon hingga akhirnya kami selalu bertukar kabar dan aktivitas yang kami lakukan tiap harinya.Waktu itu si pay sedang berkunjung ke rumah saudaranya di Batam sementara saya berada di Bandung menghabiskan waktu liburanku. Pay bagaikan doping bagiku, semacam morfin yang aku butuhkan untuk tetap bernafas dalam luka. Pay selalu mengisi hari-hariku, menanyakan kabar, membuatku tersenyum walau terkadang lelucoannya garing. But i can enjoy it!

Hari berganti minggu hingga kamipun ditempatkan dalam satu pulau. saat itu si pay merasa berhak atas diriku yang selalu ada walau kami tidak pernah sekalipun bertemu. Entah mengapa aku tak pernah ingin menemuinya, aku tak punya ambisi untuk melihatnya. berkali-kali si Pay menawarkan untuk bertemu namun tetap aku tolak.

Akh! pertemuan ini terlalu dini, aku tidak ingin mengakhirinya begitu saja ketika aku bertemu dan saling menilai. Aku sudah menikmati hubunganku melalui layar beberapa centi dengan touch yang selalu aku pencet. Aku belum siap, lukaku belum kering. Aku masih berkabung!

Nn

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda