Semalam adalah saat yang paling konyol yang pernah kulakukan. Entah darimana dorongan itu datang akupun tak tahu sampai akhirnya memberanikan diri mengungkapkan keinginanku untuk menjalin hubungan gengan si U. Jujur keberanian muncul hanya karena status "single" ku sekarang, beberapa teman ikut mendukung selagi ada kesempatan timpalnya, dan memang sesosok U adalah
calon imam yang ideal yang pernah kukenal. (Ini karena aku terlalu capek mengenal orang - orang baru yang masuk di kehidupanku)
Tidak seperti lelaki kebanyakan, sosok U adalah salah satu kaum adam terpilih yang bisa mendidik makmumnya kelak (Isteri). Aku teringat saat mencampakkannya dengan alasan tertentu, saat si U memulai pendekatan waktu itu aku masih berstatus pacar orang. Bertahun - tahun menjalin hubungan dengan kekasih tidak akan mengubah keputusanku untuk lebih memilih U yang saat itu si U menyuruhku untuk memilih.
Semakin hari U bisa menerima keputusanku dengan alasan yang kulontarkan dan tidak sama sekali mengubah sikapnya ke aku, akan selalu kuingat betapa dia selalu hadir dan selalu menawarkan bantuan selama yang kuinginkan, ada rasa sungkan terkadang namun dia selalu ihklas dengan senyumnya yang tulus.
U yang selalu dengan senyumannya, menawarkan kehangatan tanpa mengharap balasan cinta. Cinta yang tulus tanpa pamrih. sampai detik inipun hubungan komunikasi kami masih lancar, selama dia memutuskan hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan S2 sambil bekerja di salah satu pabrik disana.
Aku masih ingat ketika dia memintaku menjalin hubungan ketika hubungan percintaanku kandas. Namun saat itu yang ada difikiranku sangat tidak setuju dengan hubungan Long Distance. Hubungan yang tidak sehat menurutku!. Dan dia pun menerima keputusanku. Lagi! *its the real good Man
Sekarang aku merasa bola yang telah kulempar memantul kembali tepat mengarah ke wajahku. sekarang saatnya aku yang memintanya kembali menjalin hubungan, but u know what? tanggapannya dingin, dan aku sangat menghargai keputusannya. Akulah yang patut disalahkan telah menyia - nyiakan beberapa tahun belakangan untuk tidak memilihnya. Aku tidak pernah menyalahkan keputusannya, aku hanya mencoba jujur terhadap diriku sendiri bahwa sosoknyalah yang kuinginkan untuk menjadi imamku. mengajariku lebih dalam tentang Islam, menjadi partner hidup yang akan mencintai kekuranganku tentunya.
Semua ini hanyalah mimpi terbesarku saat ini, tak ada lagi lelaki yang sama yang pernah kutemui di belahan bumi ini. Sosok yang mencintai kekurangan pasangannya, sosok yang taat pada agama, sosok yang selalu menawarkan bantuan walau tanpa diminta.
I Believe, suatu saat di beberapa hari kemudian akan kutemukan pasangan tulang rusukku, yang mengajariku tentang Islam, menjadi makmum yang akan mengindahkan keluarganya, menjadikanku satu - satunya permaisuri dalam tahtanya.
عن
أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (من كان يؤمن بالله واليوم
الآخر فلا يؤذي جاره واستوصوا بالنساء خيرا، فإنهن خلقن من ضلع، وإن أعوج
شيء
في الضلع أعلاه، فإن ذهبت تقيمه كسرته، وأن تركته لم يزل أعوج، فاستوصوا بالنساء خيرا ).
Barangsiapa
yang beriman dengan Allah dan hari Akhir, maka janganlah menyakiti
tetangganya dan hendaklah dia menjaga wanita dengan sebaik-baiknya
karena sesungguhnya mereka diciptakan daripada tulang rusuk.
Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok ialah yang paling atas,
jika kamu berusaha untuk membetulkannya niscaya kamu akan mematahkannya,
jika kamu terus biarkan begitu saja ia akan terus bengkok. Oleh karena itu terimalah pesan agar supaya menjaga wanita-2 dengan baik.
(Hadits riwayat al-Bukhari no: 4890)
Nn
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar