Hatiku kembali melemah.Aku lelah. Lelah menangis, lelah marah, lelah merasa gundah dan terengah-engah. Mengapa kenyataan hidup selalu menatapku dengan pongah? Aku berharap dia bahagia. Kebahagiaan yang ku tak tau seperti apa bentuknya. semua angan-anganku dibuat luruh berantakan oleh orang yang kupercaya. Orang yang kucintai. Orang yang menempati urutan teratas dalam hidupku. Bagaimana mungkin hidup dapat berubah dalam hitungan detik?
Aku juga marah. Marah karena merasa tidak berdaya. Marah karena cintaku tidak dibela. Marah kepada dia. Marah kepada diriku sendiri karena membiarkan diri terus berharap. Terus bertahan dalam rasa sakit. Terus terjebak dengan pertanyaan "mengapa" dan yang lebih menyakitkan "Why Me?"
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Posting Komentar